Selasa, 19 April 2011

Si Manis Stevia


            Apa yang mungkin tersirat ketika mendengar pernyataan “si manis stevia?” Pastilah gambaran seorang perempuan berwajah lucu, berkulit putih, berbadan tinggi semampai, dengan rambut panjang hitam berkilau yang muncul di dalam benak anda. Sayangnya, yang dimaksud stevia di sini bukanlah nama seorang perempuan, melainkan nama sebuah tanaman yang daunnya memiliki rasa yang sangat manis.

Stevia adalah sejenis tanaman perdu yang tumbuh pada tempat dengan ketinggian 500-1000 m di atas permukaan laut, di dataran rendah stevia akan cepat berbunga dan mudah mati apabila sering dipanen. Stevia merupakan tanaman lokal Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropis.
            Stevia pertama kali dimanfaatkan sebagai pemanis oleh orang-orang suku indian di Amerika Selatan. Pada tahun 1970 jepang sudah mulai secara luas menggunakan tanaman ini sebagai pemanis. Indonesia sendiri, hingga kini masih melakukan penelitian mengenai stevia.
            Bagian tanaman stevia yang digunakan untuk pemanis adalah daunnya. Daun stevia ini dapat dikonsumsi langsung dan dapat pula diolah terlebih dahulu menjadi serbuk ataupun larutan. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa daun tanaman ini lebih manis hingga 300 kali lipat dibanding rasa manis pada gula tebu. Uniknya, tanaman ini rendah kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan tentunya baik untuk program diet.
            Tanaman ini memiliki prospek yang cukup bagus. Di Canada bahkan stevia sudah dikormesilkan dan keuntungan yang didapat cukup menjanjikan. Stevia terutama dimanfaatkan untuk produk-produk minuman diet dan sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar