Jumat, 29 April 2011

cinta 3 x


Cinta, cinta, cinta
Aku tidak mengerti banyak
Tapi aku..
Cinta, cinta, cinta
Apa yang salah dengan rasa itu?
Mengapa bisa membuat hati jungkir balik?
Cinta, cinta, cinta
Kadang indah, kadang jelek, kadang sakit, kadang terlupakan
Tapi tetap
Cinta, cinta, cinta
Bisa salah, bisa benar
Tanya lagi, tanya lagi
Untuk apa?
Untuk siapa?
Jangan keliru, jangan keliru
Karena cinta, cinta, cinta
Jika pergi tak kan kembali

Sepenggal ingatan


Sepenggal ingatan mungkin tak kan pernah pergi
Menetap di sini, ketika aku menjajaki mimpi-mimpi
Sekilas, rasanya seperti masa lalu yang belum selesai
Namun tidak mungkin datang lagi
Tidak mungkin
Berlalu
Sepenggal ingatan tentang waktu dulu
Walau masih terus menempati ruang di sini
Di sebelah sini aku masih rasakan sedikit ingin tahu
Membuat hati terus bertanya  
Sudah Berlalu
Ya sudah
Sepenggal ingatan kenapa tidak mau pergi

Diammu


Diammu membuatku beku
Bertanya-tanya
Tanpa berani melontarkan
Diammu laksana tengah malam
Sunyi, gelap, terkadang sangat dingin
Diammu berarti sesuatu
Mungkin marah, letih, atau bahkan
Tidak merasakan apa-apa
Diammu membuatku takut
Takut kamu pergi
Diammu pasti berarti sesuatu
Beri tahu aku
Beri tahu
.....

Selasa, 26 April 2011

Subuh


Pagi gelap
Belum ada setitikpun cahaya di langit
Langit itu
Terlihat dingin dan hitam
Namun entah kenapa
Sunyi
Hanya suara azan bergema
Khusyu’
Syahdu

Mangga Afrika: How does it work?

            Mangga afrika disebut-sebut menjadi salah satu dari 10 keajaiban cara menurunkan berat badan. Buah ini, menurut kabar, dapat melangsikan, menghilangkan berat badan dalam waktu singkat, membuat perut rata, dan lain sebagainya. Janji ini, tentu sangat menggiurkan. Namun, perlu ditelusuri seperti apa mangga afrika itu, apa yang ada di dalamnya terlebih lagi “how does it work?”
            Mangga afrika adalah buah mangga. Namun, fisiknya agak berbeda dari mangga pada umumnya. Jika dilihat sekilas, mungkin seperti buah apel besar, karena warnanya merah dan ada sedikit bagiannya yang berwarna hijau. Buah ini adalah buah tropis, yang sesuai dengan namanya, berasal dari afrika. Budidaya tanaman ini sudah dimulai sejak dulu kala di subkontinen Indian dan setelah itu mulai masuk ke daerah-daerah lainnya.



Cara kerja mangga afrika terhadap tubuh kita
            Fakta pertama mengenai mangga afrika adalah bahwa buah ini bisa membuat kita -kenyang-. Mekanismenya mungkin dimulai dari sumber rasa lapar itu sendiri. Ketika kita telah memakan makanan dengan porsi yang cukup mengenyangkan, otak kita memproduksi hormon yang disebut leptin. Seiring berjalannya waktu, ketika makanan yang kita konsumsi terurai dan mungkin sudah ”keluar” kembali, kadar leptin akan turun, dengan begitu, kita akan merasa lapar kembali. Logikanya, jika kita tidak ingin merasa lapar terlalu sering, berarti kadar leptin tersebut, haruslah berada pada taraf yang cukup untuk membuat kita merasa kenyang dalam waktu yang lama. Mangga afrika diketahui mengandung leptin, karena itulah buah ini dapat membuat kita kenyang lebih lama, dengan cara menaikan kadar leptin dalam darah.
            Selain itu, buah ini juga dapat mempercepat metabolisme dalam tubuh kita, menambah energi, bahkan melawan kelelahan akibat diet yang sedang dijalankan. Hal tersebut, membuat kita secara alamiah terdorong untuk menjadi lebih aktif dan tentunya dapat meningkatkan porsi olah raga tanpa ada rasa letih yang berlebihan. Kandungan lainnya dalam buah ini yang juga memberikan pengaruh positif bagi tubuh kita adalah serat, vitamin b, serta vitamin lainnya.

New! Eating Disorder


             Kabar menarik saya dapat pagi ini dari Yahoo tentang eating disorder  atau dalam bahasa Indonesia diartikan kelainan/gangguan makan. Eating disorder mungkin lebih tepat jika kita menghubungkannya dengan psikologi dari orang yang mengidap kelainan tersebut. Selama ini kelainan makan yang sudah dikenal atau diketahui banyak orang antara lain bulimia dan aneroksia. Kedua jenis kelainan ini sama-sama berhubungan, yakni adanya rasa takut gemuk dari si penderita. Perbedaannya, penderita bulimia makan dalam porsi lumayan banyak dalam waktu singkat, lalu setelah itu secara alamiah ”merasa” perlu memuntahkan kembali (baik dengan cara mencolok kerongkongannya atau apapun itu) agar berat badannya tidak bertambah. Sementara itu, penderita aneroksia benar-benar ”tidak mau makan” dan membiarkan tubuhnya kehilangan berat badan dengan sendirinya, hingga mungkin pada taraf yang sangat -parah- tubuh penderita kelainan ini ada yang sampai seperti tulang yang berbalut kulit, tanpa daging.
            Ternyata, kelainan pada cara makan ini, sudah bertambah lagi jenisnya. Namun menurut saya, untuk jenis kelainan yang baru ini, mungkin sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Jenis kelainannya adalah adult selective eating. Ya, mungkin untuk gangguan yang satu ini keanehannya hanya sekedar adanya dorongan atau kehendak dari si penderita untuk ”terlalu” memilih apa yang akan dimakannya. Karena sepertinya hal ini, ada dalam setiap diri manusia. Namun, gangguan makan ini bisa menjadi sangat ekstrim, jika si penderita menolak banyak makanan, dan hanya memakan satu jenis makanan saja (remember! body needs nutrition). Penderita pemilih makanan ini, mungkin memiliki pemikiran yang berbeda dengan penderita bulimia ataupun aneroksia. Adult picky eaters tidak terlalu khawatir dengan banyaknya kalori yang mereka makan, ataupun bentuk tubuh mereka.  
            Tipe lainnya yang sudah diidentifikasi beberapa tahun yang lalu, namun mungkin belum terlalu dikenal adalah orthorexia. Kelainan ini mungkin lebih tepat jika dibilang sebagai obsesi terhadap makan sehat, alami, ”pure”.  Orthorexia pun terdengarnya tidak terlalu salah, karena obsesinya terhadap sesuatu yang baik. Tapi, kelainan ini biasanya dibarengi dengan obessesive compulsive disorder yang sekali lagi, bisa menjadi ekstrim dan biasanya hal ini menjadi batu loncatan menuju aneroksia. Untuk itu, kedua kelainan makan ini tetap harus diwaspadai, karena terdengarnya mungkin sangat lumrah, namun bisa menjadi fatal jika sudah diluar batas.

Minggu, 24 April 2011

Salah


Aku tahu bahkan jika kamu diam
Tangis yang tertahan di pelupuk matamu
Aku bisa merasakannya
Bisa membuatku menangis juga
Walau aku tidak bergerak sedikitpun dari sini
Dan kamu semakin menjauh
Aku menjadi semakin salah
Kamu sepertinya menghapus aku
Dari duniamu
Dan aku perlahan membiasakan diri dengan jarak ini
Walau tidak selalu membuatku nyaman
Namun tatapanmu selalu nanar
Menyalahkanku
Aku menjadi semakin salah
Membuatku ingin pergi
Lalu ketika aku benar-benar melihatmu menangis
Aku memandangimu dari jauh
Bingung
Pusing
Ada jarak antara kita
Ada perasaan bersalah
Dan tidak mau disalahkan
Lalu ketika aku menguatkan langkah ke arahmu
Cepat kau keringkan wajahmu dari air mata
Bilang tidak ada apa-apa
Padahal memang ada
Membuatku menjadi semakin salah

Sehat dengan makan biji anggur

           Anggur termasuk buah yang cukup digemari karena memiliki rasa asam-manis yang menyegarkan. Selain itu, anggur juga termasuk buah dengan harga yang relatif mahal dan biasanya selalu tampil sebagai makanan para raja (di film-film). Sama seperti buah-buahan pada umumnya, anggur adalah sumber vitamin dan meniral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Buah anggur diketahui kaya akan unsur-unsur tersebut. Setidaknya dalam 100 gram anggur terdapat 25 komponen gizi.
            Sebagian besar orang mengkonsumsi anggur hanya bagian daging buah beserta kulitnya saja. Padahal, biji anggur berdasarkan beberapa penelitian, mengandung zat-zat penting yang dapat menangkal berbagai penyakit. Zat penting yang ada dalam biji anggur adalah pycnogenol.
Apa itu pycnogenol?
            Pycnogenol adalah antioksidan alami yang terdapat pada buah anggur, terutama bijinya. Seperti fungsi antioksidan, pycnogenol ini berfungsi untuk menangkal radikal-radikal bebas dan tentunya menangkal kanker. Pycnogenol yang biasa digunakan dalam dunia medis sebagai suplemen, berasal dari ekstrak pinus. Zat ini memiliki banyak fungsi diantaranya untuk mengobati masalah alergi, asma, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lain-lain. Pycnogenol juga dapat mencegah gangguan pada jantung dan stroke. Selain itu, dapat digunakan juga untuk merawat serta meremajakan kulit. Beberapa orang menggunakan krim kulit yang mengandung pycnogenol sebagai ”anti-aging”.
Kebenaran khasiat biji anggur didukung pula oleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa ekstrak biji buah tersebut dapat menghambat pengaruh buruk UV. Bahkan pada tahun 1870, seorang dokter, Dr. John Harvey Kellog, memberikan resep anggur untuk berbagai penyakit. Untuk kesembuhan, dia hanya memberikan resep makan buah anggur dengan takaran tertentu. Seorang ahli kesehatan gizi Institut Pertanian Bogor pun menganjurkan untuk mengkonsumsi buah ini secara teratur setiap hari. Namun, jangan takut biji anggur akan menimbulkan masalah untuk pencernaan. Biji anggur tidak akan menyebabkan usus buntu karena biji tersebut lunak dan dapat dicerna oleh tubuh. Walau begitu, peru diingat konsumsi berlebihan tetap tidak baik.

(dari berbagai sumber)

Jumat, 22 April 2011

Hedgerows untuk Lahan Kering


Teknologi konservasi hedgerows adalah salah satu komponen usaha pelestarian yang harus dipadukan dengan serangkaian kegiatan yang bersifat teknis, sosial budaya, dan kebijaksanaan. Teknologi konservasi hedgerows secara teknis mencerminkan bentuk-bentuk pagar hidup dari tanaman legum pohon, tanaman penguat teras, dan tanaman penutup tanah yang diatur mengikuti garis-garis kontur.
Ada beberapa definisi mengenai hedgerows. Berdasarkan arti katanya, hedgerows berarti tanaman pagar. Tanaman pagar ini dapat berupa semak yang ditanam dengan kepadatan tinggi yang berfungsi sebagai pagar atau barikade. Keberadaan tanaman pagar ini akan melindungi tanah dari erosi.
Tidak sembarang tanaman yang dapat menjadi tanaman pagar. Adapun persyaratan tanaman pagar adalah sebagai berikut:
  • Tahan pemangkasan dan dapat bertunas kembali secara cepat sesudah pemangkasan.
  • Menghasilkan banyak hijauan.
  • Diutamakan yang dapat menambat nitrogen (N2) dari udara.
  • Tingkat persaingannya dengan tanaman lorong tidak begitu tinggi.
  • Tidak bersifat alelopati (mengeluarkan zat beracun) bagi tanaman utama.
  • Sebaiknya mempunyai manfaat ganda seperti untuk pakan ternak, kayu bakar dan penghasil buah supaya mudah diadopsi petani.   
Menurut Hawkins et al (1991) dalam Jaka Suyana (2003), usahatani dengan teknologi konservasi hedgerows merupakan suatu praktek usahatani dengan memadukan tindakan konservasi secara sipil teknis (mekanik) dan biologis (vegetatif) dengan pengaturan tata ruang tanaman semusim, tanaman tahunan, tanaman legum untuk konservasi sekaligus sebagai penghasil pupuk organik dan hijauan pakan ternak, serta rumput; dengan memperhatikan bentuk muka dan ciri bentang lahan.
Sistem tanam pada usahatani konservasi dengan teknologi hedgerows merupakan kombinasi antara tanaman penguat teras, tanaman penutup tanah, tanaman semusim, dan tanaman tahunan. Tanaman semusim dan tanaman tahunan merupakan tanaman yang biasa diusahakan petani setempat. Tanaman semusim terdiri atas tanaman serealia dan palawija, seperti padi gogo, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu. Sedangkan tanaman tahunan diantaranya mangga, petai, nangka, melinjo, dan kelapa (Sudaryono, 1995 dalam Jaka Suyana 2003).
Adapun jenis-jenis tanaman yang umum digunakan dalam tanaman pagar, penguat teras dan penutup tanah, meliputi: (a) jenis leguminosa perdu maupun pohon yang sering digunakan sebagai penguat teras dan tanaman pagar dalam sistem pertanaman lorong, seperti : Lamtoro, Kaliandra, Flemingia, Gliriside, dan Hiris; (b) jenis rumput yang sering digunakan sebagai tanaman penguat teras, yaitu meliputi jenis rumput yang ditanam di bibir teras (biasanya rumput yang membentuk rumpun seperti rumput gajah, setaria, dan benggala), dan jenis rumput yang ditanam di tampingan teras (biasanya tumbuh menjalar seperti Brachiaria sp, Cynodon dactylon, Paspalum conjugatum, Penicum repens); dan (c) tanaman penutup tanah, diantaranya Mucuna sp dan Centrosema sp (Abdurrachman dan Prawiradiputra, 1995; Sudaryono,1995).
Tanaman hedgerows selain berfungsi mengendalikan aliran permukaan dan erosi, juga memproduksi biomassa pertanian yang berguna untuk rehabilitasi dan penyubur tanah, menghasilkan hijauan pakan ternak yang kaya nutrisi, dan menghasilkan kayu bakar untuk keperluan rumah tangga dan industri pedesaan (pembakaran bata merah, batu gamping, dan sebagainya).
Berbagai jenis tanaman yang terlibat dalam pola usahatani dengan teknologi hedgerows akan mendukung terciptanya ekosistem yang saling menguntungkan. Seperti misalnya, ketika dilakukan pemangkasan di mana hasil pangkasan tersebut dapat dijadikan pupuk hijau. Pupuk hijau yang dipakai sebagai mulsa akan dapat mengurangi penguapan lengas tanah, mengendalikan gulma, dan menstabilkan suhu tanah daerah perakaran sehingga memberi jaminan pertumbuhan akar tanaman secara baik.
Di Indonesia, berbagai penelitian menyebutkan bahwa dampak dan daya rehabilitasi akibat teknologi hedgerows biasanya baru akan dirasakan mulai tahun ketiga dan seterusnya. Pada tahun pertama dan kedua, baru taraf identifikasi model-model hedgerows yang sesuai kondisi biofisik daerah dan sosial ekonomi setempat, sehingga dapat diterima petani untuk diterapkan pada usahatani mereka. Pada tahun kesatu dan kedua, untuk lahan kering yang berstatus kritis tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan biomassa saja sudah menunjukkan kemajuan yang cukup berarti.
Hasil penelitian penggunan teknologi hedgerows pada lahan kering daerah kapur solum tipis di Jawa Timur (Sudaryono,1995 dalam Jaka Suyana 2003), diperoleh bahwa kinerja teknologi usaha tani hedgerows dibandingkan teknologi petani didapatkan dengan penggunaan teknologi hedgerows produktivitas jagung meningkat 82%, padi gogo meningkat 33%, produktivitas kacang hijau 0,7 ton/hektar, produktivitas ubikayu 0,64 ton/hektar (gaplek), tambahan produksi rumput 0,58 ton/hektar/tahun, dan tambahan biomassa legum pohon sebesar 0,29 ton/hektar/tahun.
Pengelolaan teknologi hedgerows secara berkelanjutan dalam jangka panjang akan mendatangkan nilai keunggulan komparatif dan kompetitif yang meliputi :
  1. pengendalian kehilangan tanah dan hara melalui erosi;
  2. peningkatan produksi biomassa melalui sisa hasil pertanian, penanaman legum untuk konservasi dan penutupan tanah;
  3. peningkatan produksi bahan organik secara ”in situ”;
  4. peningkatan status kesuburan tanah;
  5. peningkatan produksi rumput untuk makanan ternak;
  6. peningkatan hasil baik tanaman pangan, palawija, buah, sayur, dan kayu-kayuan; dan
  7. peningkatan total hasil usahatani secara berkelanjutan.
 So,
Hedgerrows merupakan salah satu tindakan konservasi yang dapat diterapkan pada lahan kering. Hedgerows merupakan teknik konservasi dengan memanfaatkan tanaman tertentu sebagai barir atau barikade. Tanaman-tanaman tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki tanaman lain dan berhubungan dengan fungsinya sebagai tanaman pagar.
Teknik konservasi Hedgerows juga merupakan suatu teknik konservasi yang di dalamnya sangat diperlukan keterpaduan antara teknik konservasi sipil dan biologis. Dengan begitu teknik konservasi ini akan sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya erosi begitu juga dengan bentuk degradasi tanah lainnya. Selain itu, dalam jangka panjang teknologi konservasi hedgerows akan mendatangkan berbagai keuntungan yang mengarah pada terciptanya lingkungan yang lestari dan produktif.

bermimpi


Aku berhenti bermimpi
Karena mimpi itu seperti dedaunan kering yang mudah terinjak
Dan ketika ia hancur,
Ia benar-benar hancur berkeping-keping
Mimpiku seperti logam yang sudah berkarat
Jelek, rusak, dan terlupakan
Aku rasa akan bangun,
Benar-benar bangun, membuka mata
Melakukan sesuatu di duniaku yang ”nyata”
Tapi tidak,
Aku bangun untuk mengganti bantal
Mengganti mimpiku
Lalu, mulai tidur lagi

?


Haruskah aku berbalik arah dan mengejarmu
Menarik tanganmu dan mengucap maaf
Kamu tahu aku terlalu angkuh untuk menjadi selemah itu
Aku tahu kamu tidak akan setuju
Karena lemah menurutmu justru sebaliknya
Dan kamu tidak pernah menjadi seseorang yang mengajarkanku
Untuk menundukan kepalaku
Merendahkan khayalanku
Sehingga aku selalu menengadah ke atas
Menatap langit kosong
Kamu biarkan aku berpikir aku akan temukan matahari bersembunyi di balik awan
Padahal tidak ada apa-apa di sana
Langit benar-benar kosong
Tapi aku tetap percaya
Terlalu percaya
Hingga akhirnya aku kering menanti hari berganti
Hari tidak pernah berganti
Dan semua rasa angkuh itu
Membelit leherku sendiri
Pada akhirnya
Aku tidak juga sudi mengucap maaf
Mengakui kamu benar
Dan kamu seperti angin diam di sana
Hening
Tidak melakukan apa-apa

Kamis, 21 April 2011

LOST


Sekali lagi aku terseret-seret mengejar waktu
Tak mengerti karena aku tak berilmu dan tanpa kawan
Aku menyongsong apa itu yang dibilang jalan buntu
Ini adalah kehampaan tak berujung
Wajah-wajah itu yang kutemui
Ketika aku menyusuri setiap langkah di lorong ini
Dan waktu benar-benar cepat
Saat ini mereka sudah melambai di garis finis
Sementara aku tertinggal di sini masih berusaha untuk berdiri
Dan lagi aku ragu untuk melangkah
Habis terangku dan gelap sudah
Aku termangu
Tersesat sendiri

Satu


Satu orang,
Perbaiki satu hal
Satu orang,
Menyampaikan satu kata maaf
Satu orang,
Ulurkan tangan untuk satu hati yang sedang pilu
Satu orang,
Usapkan tangis pada satu wajah
Satu orang,
Perbaiki satu hal
Satu orang,
Berhenti melakukan satu kesalahan
Satu orang,
Mencoba membuat satu senyuman
Satu orang,
Memberi sesuap nasi untuk satu perut yang lapar
Satu orang,
Perbaiki satu hal
Hanya satu orang untuk satu hal

Tahu


Aku tahu, kamu tahu
Ini tidak benar
Apa yang benar?
Apa yang salah?
Aku, kamu, tahu
Sebenarnya tidak ada mata yang benar-benar melihat
Tidak ada hati yang benar-benar merasakan
Tidak ada otak yang benar-benar berpikir
Manusia itu mati
Tidak pernah benar-benar hidup
Hidupnya itu salah
Terlanjur salah
Dan bilang terlambat untuk berbuat baik
Karena kita ada di tengah-tengah
Maju atau mundur sama saja
Ada jurang tak berujung di depan dan di belakang
Kamu pernah lihat ke dalam jurang itu?
Isinya api
Api.

Rabu, 20 April 2011

DAS "Sehat" Kita Selamat

Memulihkan DAS (Daerah Aliran Sungai) Melalui Pengelolaan Lahan Secara Tepat
Krisis lingkungan hidup merupakan topik lama yang hingga kini masih menjadi persoalan dalam kehidupan manusia. Salah satunya yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah mengenai menurunnya kualitas DAS (daerah aliran sungai) yang berimbas pada bencana yang belakangan ini kerap terjadi di berbagai kota di Indonesia yaitu banjir. Bencana tersebut bukan hanya merugikan secara materi tetapi juga membahayakan jiwa masyarakat. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Perlu dilakukan suatu tindakan untuk mencegah agar bencana ini tidak lagi menjadi agenda tahunan. Maka dari itu perlu suatu pengelolaan lingkungan yang dilakukan secara benar yakni yang berwawasan ekologi dan bertujuan pada pembangunan berkelanjutan.
Pemulihan DAS merupakan salah satu solusi dari upaya penanggulangan banjir. Hal ini mengingat bahwa DAS berfungsi sebagai penampung, penyimpan, dan pengalir air hujan yang jatuh. DAS sendiri diartikan sebagai kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut.
Dalam hal pengelolaan lahan secara tepat yang berbasis pada DAS ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah :
  • Teknis (konservasi air dan tanah)
  • Sosial budaya dan ekonomi
Aspek teknis mencakup penerapan usaha tani konservasi, pembangunan teras bangku, penerapan sistem agroforestry, reboisasi, dan penerapan proses produksi bersih pada kegiatan agroindustri. Sedangkan dari aspek sosial budaya dan ekonomi mencakup keterlibatan masyarat yang bermukim di sekitar DAS dalam upaya pengelolaan lahan tersebut. Dimana keikutsertaan dari masyarakat sangat penting agar masyarakat dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam mencipatkan kawasan DAS yang sehat dan berfungsi secara hidrologi. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan yang dapat ditempuh dengan cara penyuluhan, penyediaan sarana produksi dan permodalan, pengolahan dan pemasaran hasil, pengembangan insentif kepada masyarakat, dan pemberdayaan kelembagaan.

Selasa, 19 April 2011

Ornamental Plant: beautiful, weird, unique, unknown, mother alien.....

Nepenthes

Nepenthes atau mungkin yang lebih dikenal dengan sebutan kantong semar adalah salah satu jenis tanaman hias yang memiliki bentuk yang unik. Tanaman ini banyak terdapat di Sumatra dan sudah menjadi komoditas yang diperdagangkan di daerah tersebut. 
Jangan tertipu dengan gambar disamping. Bentuk unik seperti kantong yang tampak pada gambar, bukanlah bunga pada tanaman ini. Bagian tersebut merupakan daun nepenthes yang berubah fungsi dan bentuk. Fungsi dari daun yang berbentuk kantong ini adalah untuk memperoleh nutrisi dengan cara memangsa serangga. Karena itulah tanaman ini disebut pula tanaman karnivor.







  

Si Manis Stevia


            Apa yang mungkin tersirat ketika mendengar pernyataan “si manis stevia?” Pastilah gambaran seorang perempuan berwajah lucu, berkulit putih, berbadan tinggi semampai, dengan rambut panjang hitam berkilau yang muncul di dalam benak anda. Sayangnya, yang dimaksud stevia di sini bukanlah nama seorang perempuan, melainkan nama sebuah tanaman yang daunnya memiliki rasa yang sangat manis.

Stevia adalah sejenis tanaman perdu yang tumbuh pada tempat dengan ketinggian 500-1000 m di atas permukaan laut, di dataran rendah stevia akan cepat berbunga dan mudah mati apabila sering dipanen. Stevia merupakan tanaman lokal Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropis.
            Stevia pertama kali dimanfaatkan sebagai pemanis oleh orang-orang suku indian di Amerika Selatan. Pada tahun 1970 jepang sudah mulai secara luas menggunakan tanaman ini sebagai pemanis. Indonesia sendiri, hingga kini masih melakukan penelitian mengenai stevia.
            Bagian tanaman stevia yang digunakan untuk pemanis adalah daunnya. Daun stevia ini dapat dikonsumsi langsung dan dapat pula diolah terlebih dahulu menjadi serbuk ataupun larutan. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa daun tanaman ini lebih manis hingga 300 kali lipat dibanding rasa manis pada gula tebu. Uniknya, tanaman ini rendah kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan tentunya baik untuk program diet.
            Tanaman ini memiliki prospek yang cukup bagus. Di Canada bahkan stevia sudah dikormesilkan dan keuntungan yang didapat cukup menjanjikan. Stevia terutama dimanfaatkan untuk produk-produk minuman diet dan sejenisnya.

Serangan Ulat Bulu (lagi)

Ulat bulu merajalela, kenapa?
            Meledaknya populasi ulat bulu ini merupakan salah satu tanda terjadinya ketidakseimbangan ekologi. Hubungan timbal balik antara suatu organisme dengan lingkungannya menentukan arah perkembangan keduanya di masa yang akan datang. Pada masing-masing faktor tersebut terdapat banyak hal yang ikut memberikan pengaruh. Pada kasus serangan ulat yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini, diduga anomali cuaca yang menjadi penyebab meledaknya populasi organisme tersebut.
            Ulat bulu berkembang dengan sangat baik pada keadaan lingkungan yang lembab. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan periode cukup lama mengakibatkan naiknya kelembaban udara rata-rata. Kondisi lingkungan yang seperti ini sangat menguntukan bagi perkembangbiakan ulat bulu.
            Tanaman-tanaman yang terserang ulat bulu terutama adalah tanaman buah-buahan seperti diantaranya mangga dan jambu air.     
Mungkin bagi para petani serangan ulat ini sudah seperti bioterror yang dapat mengancam panen buah mereka. Berdasarkan beberapa pemberitaan di media cetak dan elektronik, penyemprotan dengan menggunakan pestisida sudah mulai dilakukan bahkan di beberapa daerah dilakukan pembakaran habitat atau tempat hidup dari ulat bulu tersebut.

Ulat bulu, status hama, dan pengendalian hama terpadu
Berdasarkan konsep pengendalian hama terpadu status hama dikelompokan menjadi 4 kategori, yakni potential pest, minor pest, key pest, dan migran pest. Kategori ini didasarkan pada intensitas dan kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama. Potential pest adalah status hama dimana jumlah hama yang menyerang masih berada di bawah ambang toleransi dan kerusakan yang ditimbulkannnya sangat sedikit. Key pest adalah status hama dimana hama menyerang dalam jumlah yang sangat besar dan menimbulkan kerusakan yang besar pula dalam waktu yang terus menerus, sementara migran pest serangan hama hanya terjadi dikarenakan masuknya hama dari luar ekosistem.
            Kategori terakhir yaitu minor pest cocok untuk menggambarkan status serangan hama ulat bulu yang terjadi. Minor pest adalah satus hama dimana hama hanya sesekali saja menyerang dalam jumlah yang amat banyak. Pengendalian untuk menangani serangan ini hanya perlu dilakukan ketika hama tersebut menyerang. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida, eradikasi yakni pemusnahan biasanya dengan cara dibakar, atau dengan memanfaatkan tanaman transgenik. Masing-masing cara pengendalian masih menimbulkan pro dan kontra dalam pelaksanaannya, karena itu diperlukan suatu kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan teknik pengendalian.   

Senin, 18 April 2011

Hanjeli

Apa itu hanjeli?
Beberapa orang mungkin belum mengetahui atau jarang mendengar tentang hanjeli. Dari namanya, mungkin sekilas mirip dengan nama orang. Padahal, hanjeli itu adalah nama tanaman yang bentuk fisiknya mirip gandum dan jagung. Dalam bahasa Inggris hanjeli disebut job’s tears atau ada juga yang menyebutkan sebagai chinese pearl. Tanaman ini jarang digunakan sebagai sumber bahan makanan, sebagian besar, hanjeli dimanfaatkan dalam produksi kerajinan tangan. Para petani sendiri hanya memanfaatkan hanjeli sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika pemanfaatan tanaman ini lebih dikembangkan khususnya dalam produksi bahan pangan.


Mengapa hanjeli dapat menjadi sumber bahan pangan?
            Bahan pangan yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia adalah padi atau beras. Beras diketahui mengandung karbohidrat yang merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Hanjeli berdasarkan beberapa penelitian dan literatur diketahui memiliki unsur-unsur seperti yang terkandung dalam beras yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, hanjeli kaya akan lemak. Namun, jangan salah mengartikan lemak yang dikandung oleh tanaman ini. Lemak yang ada pada tanaman hanjeli ini adalah lemak nabati yang mudah dicerna oleh tubuh kita sehingga tidak akan akan mengakibatkan penumpukan atau penimbunan lemak dalam tubuh. Selain itu kelebihan tanaman ini juga ada pada kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Pada takaran yang sama dengan beras, kandungan gizi pada hanjeli lebih besar kadarnya. Maka dari itu, hanjeli bisa dikonsumsi dengan porsi yang lebih sedikit dibandingkan dengan porsi jika kita mengkonsumsi beras.
            Padatnya kandungan gizi pada hanjeli inilah yang menjadikan hanjeli salah satu jenis tanaman yang masuk dalam daftar diversifikasi konsumsi pangan. Kelebihan lain dari tanaman hanjeli ini adalah, kemampuan tumbuhnya. Hanjeli dapat dikatakan mudah dibudidayakan. Hanjeli yang biasanya hanya digunakan sebagai tanaman sela oleh para petani pun sudah dapat berproduksi dengan cukup baik. Padahal karena fungsinya sebagai tanaman sela, hanjeli tersebut tidak mendapatkan perawatan khusus. Jika dilakukan perawatan yang intensif terhadap tanaman ini, produksinya bisa meningkat hingga hampir 3 kali lipat. Saat ini hanjeli banyak dibudidayakan khususnya di Jawa Barat.
            Produk pangan yang dapat dihasilkan dari hanjeli terutama berupa tepung hanjeli. Tepung hanjeli ini merupakan produk yang dihasilkan dari olahan biji hanjeli. Namun pada penggunaannya, tepung hanjeli tidak sama seperti tepung terigu. Untuk itu, tepung hanjeli tidak bisa digunakan sebagai bahan pembuat roti menggantikan tepung terigu. Walau begitu, sudah ada yang mampu membuat brownis yang berbahan tepung hanjeli. Tepung hanjeli ini biasanya dimasak sebagai bubur, sup, ataupun dibuat susu. 
            Manfaat lain dari tanaman hanjeli adalah kegunaannya sebagai obat berbagai penyakit. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah biji dan akar hanjeli. 


Permasalahan diversifikasi konsumsi pangan
            Upaya diversifikasi konsumsi pangan di Indonesia selalu terbentur oleh permasalahan klasik yakni adanya paradigma ”belum makan, jika belum makan nasi”. Permasalahan ini merupakan yang tersulit untuk diatasi, dibandingkan dengan kurang perhatiannya pemerintah, dan lahan budidaya yang terus berkurang. Segala sesuatu berawal dari niat dan kehendak. Kehendak untuk melancarkan upaya diversivikasi konsumsi pangan mungkin baru akan tercapai jika paradigma tersebut dapat dilunturkan.
           

Anggrek Kribo Dendrobium spectabile

Dendrobium dalam penggolongan taksonomi, termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Menurut Winata (1985) dalam Parera, Dj. F. (1997), famili Orchidaceae atau yang biasa dikenal sebagai tanaman anggrek ini, terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25000 spesies. Tanaman anggrek dapat tumbuh di tanah dan dapat juga tumbuh secara epifit, menumpang pada tanaman lain tetapi tidak merugikan (Parera, Dj. F., 1997). Lebih dari 1200 species dendrobium merupakan tanaman asli dari daerah tropis Asia dan Pasifik. Papua New Guinea sendiri memiliki lebih dari 500 spesies, salah satunya Dendrobium spectabile. Anggrek spesies ini memiliki bentuk yang sangat unik yakni, sepal, petal, dan bibir berbentuk kriting. 

Morfologi 

Hidayani (2007) dalam bukunya yang berjudul Mengenal dan Bertanam Anggrek, membahas mengenai struktur anggrek. Pada tulisannya ia menyebutkan bahwa seperti jenis tanaman pada umumnya, anggrek juga terdiri dari bunga, daun, batang, akar, dan buah.
a)      Bunga
Setiap bunga anggrek  terdiri dari tiga sepal luar (daun kelopak) dan tiga petal dalam (daun mahkota) (Hidayani, 2007). Namun tipe sepal dan petal dari masing-masing jenis bunga anggrek berbeda-beda berdasarkan bentuk, warna, dan ukurannya. Subhan (2010) menyebutkan dalam artikelnya yang berjudul Mengenal Dendrobium, bahwa sepal bunga Dendrobium berbentuk lanset, meruncing atau bulat dengan ukuran bervariasi tergantung speciesnya. Sepal tengah disebut dengan sepallum dorsalis atau kelopak punggung. Sementara dua sepal samping disebut sepallum lateralis atau kelopak samping. Pada artikel yang sama disebutkan pula bahwa umumnya petal bunga ini berbentuk lebih bulat dan lebih besar serta bertekstur halus dibanding sepal. Warna petal hampir sama dengan sepal, kecuali petal ketiga warnanya lebih cerah.
Bagian lain dari bunga anggrek yang juga dipaparkan Hidayani (2007) adalah labellum (bibir bunga). Bagian ini merupakan perkembangan dari salah satu petal. Labellum merupakan bagian terpenting karena merupakan alat reproduksi. Pada Labellum terdapat bagian yang disebut column (tugu bunga) tempat kumpulan alat-alat kelamin bunga. Adanya column menjadi ciri khas atau karakter bunga anggrek karena tidak dimiliki oleh famili tumbuhan lain.
b) Daun 
Daun anggrek memiliki bentuk dan ukuran berbeda-beda tergantung jenis dan varietasnya. Secara umum Hidayani (2007) menyebutkan bahwa tulang daun anggrek sejajar dengan helaian daun. Bentuk daun ada yang bulat panjang seperti pensil, sempit atau lebar mirip palem, berdaging tipis atau tebal, permukaan halus atau kasar, bahkan ada yang tidak berdaun.
Subhan (2010) menyebutkan bahwa Dendrobium memiliki daun berbentuk lanset, lanset membulat, ataupun langsing. Ukuran dan ketebalannya bervariasi. Posisi daun berhadap-hadapan atau berpasangan, letak daun duduk berhadapan dalam satu ruas. Berdasarkan sifat pertumbuhannya Dendrobium spectabile termasuk dalam tipe semi gugur atau semi deciduos. Kelompok yang satu ini hanya menggugurkan daun saat musim kering, hal ini terjadi pula pada Dendrobium macrophyllum dan Dendrobium nobile. Selain tipe semi gugur, adapula tipe pertumbuhan lainnya yakni tipe tetap segar (evergreen) dan tipe gugur atau deciduos.
c) Batang Anggrek
            Batang anggrek dapat dibedakan berdasarkan tipe pertumbuhannya. Gunawan (1992) menyebutkan bahwa batang anggrek ada yang berbentuk tunggal dengan ujung batang tumbuh lurus tidak terbatas. Pola pertumbuhan yang demikian disebut pertumbuhan monopodial. Hal ini sejalan dengan Hidayani (2007) yang menyebutkan bahwa anggrek dengan tipe batang ini, batang utamanya tidak terbatas panjangnya. Selain batang tipe monopodial, dikenal pula tipe simpodial. Anggrek yang memiliki batang tipe simpodial adalah anggrek dengan pertumbuhan ujung batang yang terbatas (Gunawan 1992).
Batang Dendrobium termasuk dalam tipe simpodial. Batang anggrek ini umumnya beruas-ruas. Batang Dendrobium spectabile yang telah berbunga berdiameter kira-kira 2 cm – 3 cm pada bagian pangkal dan semakin mendekat ke ujung diameternya semakin membesar hingga kira-kira 5 cm (Subhan, 2010).
d) Akar anggrek
            Akar anggrek epifit umumnya lunak dan mudah patah (Gunawan 1992). Hidayani (2007) menyebutkan bahwa seperti pada tanaman lainnya, akar anggrek berfungsi selain untuk mengambil, menyerap, dan mengantarkan zat hara ke seluruh bagian tanaman, juga menempelkan diri pada tempat atau media tumbuh. Hal ini sejalan dengan Subhan (2010) yang menyebutkan bahwa Dendrobium memiliki akar lekat dan akar udara. Anggrek ini memiliki akar udara dengan lapisan velamen yang berongga dan berfungsi untuk menyerap air dan udara (Gunawan, 1992 dan Subhan, 2010). Akar ini juga berfotosintesis karena mengandung butiran hijau daun (klorofil) (Hidayani, 2007). Subhan (2010) menyebutkan pula bahwa akar dendrobium menempel pada batang tanaman lain, bagian akar itu agak mendatar mengikuti bentuk batang yang ditempelinya, sejumlah akar pendek-pendek menghiasi bagian akar. Sementara akar yang tidak menempel (menggantung) gundul, tanpa akar rambut.
e) Buah Anggrek
Bentuk buah anggrek berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Buah anggrek berdasarkan yang dijelaskan oleh Gunawan (1992) dan Hidayani (2007) merupakan buah lentera atau capsular yang memiliki enam rusuk. Tiga diantaranya merupakan rusuk sejati dan tiga lainnya adalah tempat melekatnya dua tepi daun buah yang berlainan. Tempat bersatunya daun buah itu terdapat biji. Biji-biji anggrek tidak mempunyai endospersm, karena itu untuk perkecambahannya dibutuhkan gula dan persenyawaan-persenyawaan lain dari luar atau dari lingkungan sekelilingnya (Gunawan 1992 dan Subhan 2010). Sementara itu, lebih spesifiknya, Subhan (2010) menyebutkan bahwa buah dendrobium berwarna hijau, berukuran relatif besar dan menggembung di bagian tengahnya.